RSS

bu riyanti : my mom @school

Mas Alvin pernah bercerita tentang seorang guru yang diidolakannya dan sangat dekat dengannya..
Jujur, aku iri..
Mas Alvin pasti diperhatikan karena ia rajin dan pintar, baik pula, begitu pikirku..
Dan.. Siang ini, sosok guru yang kuharap bisa dekat denganku pun nampak jelas di mataku..
Wali kelasku.. Guru ekonomi kelas X, Guru akuntansiku di kelas XI ini..
Beliau adalah.. Bu Riyanti..
(beliau mengenakan jilbab)

Jadi.. begini ceritanya..
Siang tadi, tepatnya jam pelajaran ke 5-6, adalah mata pelajaran akuntansi bagi kami, kelas XI IPS.. Karena sudah menjelang akhir, (baca: pulang sekolah) banyak temanku (baca: termasuk aku) yang mengobrol (tapi aku n luluk ngobrolin pelajaran kok), bahkan ada (baca: banyak) yang tidur..


Sebagai seorang manusia, Bu Riyanti tentu tersinggung karena hal ini sudah sering terjadi..
Dan beliau pun menasehati kami panjang x lebar = luas.. yang disebut medha 'kultum'..
Beliau memarahi (baca: menasehati) teman laki-laki ku yang meremehkan pelajaran..

'Anda sudah sering saya ingatkan. Kemarin saya cerita, banyak siswa yang tidak lulus, sekalipun bersekolah di sekolah di sekolah negeri. Saya juga bercerita, banyak mahasiswa yang masih menjadi pengangguran, tidak mendapatkan pekerjaan. Saya menceritakan semua itu agar anda tahu bagaimana anda harus bersikap. Saya mengatakan hal seperti ini karena saya sayang. Kalau saya tidak sayang dan tidak peduli tentu saya membiarkan saja anda terus begitu. Toh itu masa depan anda, bukan masa depan saya'

Semua menunduk takzim.. (baca: ada yang tidur malah)
Beliau menegaskan, yang terpenting adalah tekun dan berdoa. Dan tentunya diiringi dengan tawakal. Setelah itu, beliau bercerita tentang keluarganya..

'Saya ini seorang guru. Suami saya adalah gurunya guru (baca: dosen), jadi saya itu harus mendidik anak saya dengan baik. Bagaimana orang mau percaya kalau saya dan suami saya itu guru, sedangkan mendidik anak saya saja saya tidak bisa. Dulu saya tidak bekerja di Yogyakarta. Saya mengajar di luar kota. Sering saya merasa lelah sesampainya di rumah, tapi saya sempatkan mengajarkan anak saya. Kalau ibunya saja tidak mau mendidiknya, lalu siapa lagi?'

Air mata menggenang di pelupuk mataku.. Mama.. Aku rindu padamu..

Ya, mama selalu saja menyempatkan diri mengajar ku atau sekedar membantu mengerjakan PR, walau aku tahu, tentu mama amat sangat lelah..
Mama bilang 'Walau kamu jauh di sana, mama tetap menjagamu. Mungkin tidak melalui kata-kata, tetapi lewat doa.' Hatiku benar-benar terenyuh mendengarnya.. Mama jarang sekali marah, hanya tersenyum, sebuah senyum penuh arti..
Bu Riyanti benar, semuanya butuh perjuangan. Sekarang, anak Bu Riyanti sudah menjadi orang-orang sukses, dan beliau bilang tidak mudah mendidik mereka menjadi seperti itu.
Aku ingin.. suatu hari nanti.. Mama dengan bangga menceritakan cara beliau mendidikku.. dan.. beliau akan bilang.. 'Anak saya sekarang sudah menjadi orang yang sukses di dunia, dan Insya Allah kelak di akhirat'

Amiiiiiin

Aku pasti bisa, Insya Allah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

Unknown mengatakan...

^0^ /
"Berjuang-lah, Putri-san! Vyo, di belakangmu juga akan mendukung... Mendorong, dan berusaha terus memotivasi!!! Vyo akan berusaha, berusaha, dan berusaha!

"Mama...!!!"
Boleh Vyo juga ikut membantu berdo'a tuk Putri, Mah?
"Senyum, do'a, dan Optimis akan selalu menyertai...
Berjuang...!!!

eiffilya putri mengatakan...

gubrak! (jatuh)
vyoo, jangan dorong^^ donk!

Unknown mengatakan...

Aduh, maaf ya kak... ^_^'
Saking semangatnya mungkin Vyo! xD
Kak Putri, tak apa2 kan?
Ayo, Putri-san.. Bersama2 Vyo kita Raih impian kita!!! Bersemangaaaat!!! xD
(teruslah tersenyum, kata indosat demikian! Ooops, dilarang promosi!). xD

eiffilya putri mengatakan...

sakiiiiit >,<
mau es krim! xD

Posting Komentar