RSS

Mereka bilang aku kafir

Sepulang sekolah, kuayunkan langkah gontai ke kubah masjid..
Ya, langkah yang ragu-ragu.. entah kenapa..
Ingin tak hadir, atau paling tidak terlambat saja
Tiada lagi semangat membara, senyuman hangat, atau hati yang terbuka menerima segala hikmah
Hanya prasangka.. ya, hanya prasangka yang tersisa
Kupaksakan tersenyum pada mereka
Nampaknya, bukan hanya aku..
Ah, entahlah, semoga saja aku salah..

Lalu setelah forum itu, perasaanku mendadak tidak enak saat mereka memanggilku
Ya, aku memang selalu su'udzan
Ah, apalagi yang kalian mau?
Lalu terjadilah percakapan itu
Setetes air mata menyimpan ribuan kata, kalian tahu?
Dalam bisuku, ribuan kata terucap, namun tak dapat kalian dengar
Ah, tidak, lisan kotor ini tak berhak bicara bukan?
Ya, sungguh tak berhak
Pastilah ribuan kata-kata kasar yang akan terlontar
Tidak, lebih baik aku diam
Dalam diam aku mencaci maki
Bukan, bukan kalian
Tetapi mencaci diriku sendiri
Dalam diam, bahkan kata maaf pun begitu sulit terucap
Apakah karena kutahu meminta maaf tak ada gunanya?
Toh aku akan mengulanginya lagi

Mereka bilang aku kafir
Karena aku tak memiliki rasa cinta, takut dan harap pada-Mu
Mereka bilang aku kafir
Karena tak sedikitpun mensyukuri nikmatmu
Mereka bilang aku kafir
Karena beranggapan bahwa Engkau menciptakanku dengan sia-sia
Mereka bilang aku kafir
Karena terus mempertanyakan takdir yang telah Kau tulis
Mereka bilang aku kafir....
Mungkin mereka memang benar..

Berada dihadapan orang-orang seperti mereka membuatku merasa tercipta sebagai sebuah beban
Beban bagi orang-orang disekitarku
Yah, beban yang merepotkan banyak orang
Mungkin Kau menciptakanku untuk menguji kekuatan mereka

Aku merasa tak sanggup
Jangankan dakwah, ingin terus hidup saja tidak
Jika boleh kuajukan satu permintaan padaMu, aku memilih untuk tidak diciptakan
Bukan, bukan mati yang kuinginkan saat ini
Toh itu hanya gerbang menuju neraka bagiku
Seandainya tidak begitu, tentu aku sudah bunuh diri sedari dulu
Yang kulakukan selalu salah bukan????????
Baik dalam keluarga, organisasi, semuanya...
Lisanku selalu menusuk hati
Tanganku selalu menyakiti
Kakiku selalu salah melangkah
Mataku selalu melihat yang tak seharusnya kulihat
Pikiranku selalu melayang menembus bayang yang Kau benci
Terserah Kau saja
Sampai kapan kau mengizinkanku menabung dosa?
Aku tunggu hingga masa tabungan itu habis
Dan kelak tabunganku lah yang paling tinggi
Ya, terserah Kau saja..........................................

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Hans mengatakan...

...

Anonim mengatakan...

dalam kalau ini pengalaman

Posting Komentar